Pages

Jumat, 18 November 2011

ISD BAB IX


1. Integrasi Nasional

Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi mempunyai arti pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989 dalam Suhady 2006: 36). Hal-hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah/daerah dan sebagainya.
Integrasi mempunyai dua dimensi, antara lain: integrasi horizontal dan integrasi vertikal. Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan masa dengan cara menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang berpengaruh dengan yang dipengaruhi. Sedangkan dimensi horizontal mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan – perbedaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor teritorial/kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh factor-faktor tersebut.

ISD BAB VIII


 1. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dll.
Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Garis kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memnuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi tiga hal:

a)      Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
b)      Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
c)      Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.

Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif  manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah bernilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.

  • Opini

    Kemiskinan harus mendapat perhatian dari kalangan masyarakat. Pemerintah juga harus menindaklanjuti tentang kasus kemiskinan ini. Untuk menghaspus kemiskinan memang susah. Selain Harus memiliki lapangan kerja yang cukup banyak dan juga pinjaman modal untuk berwirausaha.

ISD BAB VII

1. Pengertian Desa

Desa ialah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Atau juga perwujudan /  kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

2. Ciri-ciri Desa

Ciri-ciri desa ialah sebagai berikut:
-  Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
-  Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
-  Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum dan sangat dipengaruhi alam seperti; iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris ialah bersifat sambilan.

  • Opini
 Desa adalah lingkungan dimana suatu masyarakat bertempat tinggal / bermukim. Suatu daerah mempunyai hubungan dan pengaruh secara timbal balik dengan daerah lain. Ciri desa yakni mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal antara masyarakatnya, terdapat perasaan kesamaan tentang kebiasaan dan tingkah laku masyarakatnya.

Kamis, 03 November 2011

ISD BAB VI

  • Elite
Dalam pengertian umum elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat menempatikedudukan tinggi. Dalam arti yang lebih khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.

  • Fungsi Elite Dalam Memegang Strategi
Ada dua kecendrungan yang digunakan untuk menentukan elite dalam masyarakat yaitu pertama menitikberatkan pada fungsi sosial dan kedua pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral. Kedua kecendrungan ini melahirkan dua macam elite yaitu :

1.      Elite Internal           : Menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa.
2.      Elite Eksternal         : Meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi, berhubungan dengan problem-problem yang memperlihatkan sifat keras, masyarakat lain atau masa depan tertentu.
Golongan  elite sebagai minoritas sering ditampakan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
·        Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
·        Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yang bersifat fisik maupun psikhis, material maupun inmaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.
·        Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat lain.
·        Ciri-ciri lain merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.

Didalam masyarakat yang heterogen tentu banyak nilai yang dijadikan panutan karena setiap golongan memiliki kebiasaan atau kebudayaan sendiri-sendiri. Disini para elite harus dapat menyesuaikan dirinya dalam menguasai masyarakat. Dalam hal ini mereka harus memperhatikan beberapa fungsi dalam pengembilan kebijaksanaan untuk memimpin masyarakatnya agar terjadi kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan. Yang harus diperhatikan adalah tujuan yang hendak dicapai, penyesuaian diri, integrasi, memperhatikan serta memelihara norma yang berlaku dan memperhatikan kepemimpinan.
Sehubung dengan fungsi yang harus dijalankan oleh elite dalam memegang kepemimpinan ia harus dapat mengatur strategi yang tepat. Dalam hal ini dapat dibedakan elite pemegang strategi dalam garis besar sebagai berikut :
1.      Elite Politik ( Elite yang berkuasa dalam mecapai tujuan. Yang paling berkuasa biasanya disebut elite segala elite. )
2.      Elite Ekonomi, Militer, Diplomatik dan Cendekiawan ( Mereka yang berkuasa atau mempunyai pengaruh dalam bidang itu. )
3.      Elite Agama, Filsuf, Pendidikan dan Pemuka Masyarakat.
4.      Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis seperti : artis, penulis, tokoh film, olahragawan, dll.
Elite dari segala elite dapatlah menjalankan fungsinya dengan mengajak para elite pemegang strategi di tiap bidangnya untuk bekerja sebaik-baiknya.

  • Massa
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukan suatu pengelompokan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku masal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang tersebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa-peristiwa, atau mereka yang berperan dalam suatu migrasi dalm arti luas.

·        Opini
Elite adalah sekumpulan orang yang terkemuka dibidang tertentu dan hanya orang-orang terpandang yang memegang kekuasaan atas bidang-bidang tersebut. Massa adalah sekumpulan orang-orang yang berperan terhadap peristiwa masal.


 
Cute Pink Kaoani